Diabetes dan Hipnoterapi
Seorang klien mengeluhkan diabetesnya dan menanyakan apakah hipnoterapi bisa membantu kasusnya. Saya mengatakan bahwa hipnoterapi bisa membantu dari sisi menetralkan emosi negatif yang melatarbelakangi kasus diabetesnya.
Singkat cerita akhirnya saya lakukan sesi hipnoterapi untuk membantu klien tersebut. Klien tersebut datang dengan kaki yang diseret kalau berjalan dan mati rasa. Jika ia berjalan dan sandalnya lepas ia tak akan merasakan hal itu.
Dalam sesi hipnoterapi akhirnya saya lakukan regresi untuk mengetahui asal mula akar masalah penyebab diabetesnya. Muncul kejadian masa kecil saat ia berusia 4 tahun dimana ia dimarahi oleh papanya saat kurang rapi menempelkan gambar di kertas gambarnya.
Ia mengelupas kembali gambar yang sudah dilem tadi dan kemudian menempelkannya kembali tetapi oleh ayahnya masih dianggap kurang rapi dan dikelupas kembali oleh ayahnya lalu ditempelkan kembali oleh ayahnya.
Keesokan harinya klien pulang rumah dari sekolah dan mendapatkan nilai 80 untuk hasil pekerjaannya. Tapi klien merasa itu bukan hasil kerjanya. Itu adalah hasil kerja ayahnya. Memori itu menempel kuat dan dibawa hingga dewasa.
Di masa dewasa klien selalu menuntut pekerjaan yang rapi dan memperlakukan orang lain seperti ayahnya memperlakukan dirinya. Rekaman lama terputar kembali dengan tokoh berbeda.
Jika ia mendapati orang tidak melakukan sesuai instruksinya maka ia bisa marah besar dan menjadi sangat gusar. Emosi inilah yang membuat pankreas tak bisa memproduksi insulin dengan baik sehingga akhirnya ia menderita diabetes.
Dalam sesi hipnoterapi klien akhirnya memaafkan ayahnya dan membangun kembali citra dirinya yang sempat terkoyak oleh tindakan sang ayah. Setelah sesi berakhir ia merasakan dirinya menjadi plong dan seakan ada beban berat yang terangkat dari dadanya.
Ajaibnya begitu sesi hipnoterapi selesai klien langsung bisa berjalan dengan normal. Perlu diketahui bahwa tidak semua kasus hipnoterapi bisa seajaib ini karena variablenya banyak.
Selama 1 minggu berikutnya klien melaporkan hasi pemeriksaan lab atas gula darahnya menunjukkan perbaikan dan dalam bulan ke bulan kondisinya membaik. Pengobatan medis yang dilakukan menjadi sangat efektif dan terlihat pesat kemajuannya.
Dari kasus tersebut hal penting yang harus dipelajari adalah kemampuan untuk menyadari bahwa orang lain belum tentu bisa sesempurna diri sendiri. Kemampuan menerima keberadaan orang lain apa adanya dan bisa melihat sisi positif dari mereka akan membuat Anda terhindar dari berbagai masalah emosional yang menjurus ke fisik.
Carilah cara untuk selalu belajar pengelolaan emosi dan lepaskan emosi negatif penghambat hidup Anda.