Personal Success

2 hal ironis yang dapat diselesaikan dengan hipnoterapi

Seorang wanita berusia sekitar 55 tahun ada di ruang terapi saya menceritakan kegalauannya. Ia seringkali merasa sendirian dan kesepian bahkan ketika berada di ruang karaoke bersama dengan sahabatnya yang sedang ramai bernyanyi.

Astaga! Bisakah itu benar-benar terjadi??

Iya, ini kasus nyata dari ruang terapi saya.

Beliau adalah seorang pengusaha yang mempunyai jaringan bisnis di bidang F&B yang sudah autopilot. Mungkin Anda bertanya-tanya apakah masalahnya ada di aspek keuangan? Tidak.

Apakah di aspek relasi dengan pasangan dan keluarga? Tidak juga. Apakah masalahnya di aspek kesehatan? Tidak juga.

Jadi apa yaaaaa? Hahahaha penasaran kan … silakan lanjut baca deh, saya saja juga penasaran saat menuliskan kisah ini.

Setelah wawancara selama sekitar 40 menit saya mendapati beliau adalah seseorang yang sering merasa mudah galau kalau apa yang beliau katakan pada orang lain tidak dilakukan persis seperti apa yang beliau instruksikan.

Beliau berdalih bahwa itu semua kan demi kebaikan, kebahagiaan dan kesuksesan orang tersebut lalu mengapa ia tak boleh memaksakan hal baik pada orang lain apalagi itu adalah orang-orang yang sangat dekat dengannya.

Hehehe … memang kalau ditinjau dari niatnya sih pastilah niat baik. Namun yang sering terjadi tanpa disadari adalah keinginan menggebu untuk membuat orang lain menjadi baik itu adalah sebuah pemaksaan kalau tak mau dikatakan pemerkosaan hahahaha.

Akhirnya karena hal itu sering terjadi maka muncullah self-sugestion, “aku kurang dipahami”, “aku kurang didengarkan”, “untuk apa aku melakukan semua hal baik ini kalau ternyata orang-orang dekatku kurang mengindahkan apa yang aku katakan”.

Hmm … sampai disini perasaan kurang berguna, kurang dipahami dan merasa sendirian mulai terbentuk. Inilah yang akhirnya menjadi monster yang secara perlahan tapi pasti membesar dan merenggut kebahagiaan seseorang.

Kalau Anda perhatikan kasus diatas maka Anda akan melihat maksud baik seseorang akhirnya malah menjadi bumerang bagi dirinya. Keinginan untuk bahagia dan membahagiakan orang lain akhirnya malah berujung pada kejengkelan, kekecewaan dan kesendirian yang tidak diinginkan. Ironis yaaaa.

Satu hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahagia itu adalah suatu keadaan di mana seseorang mampu menerima sebuah kondisi terlepas itu baik atau buruk. Bahagia adalah kemampuan seseorang menikmati kondisi “saat ini”. Bahagia adalah kemampuan merangkul semua peristiwa sedih dan gembira. Bahagia bukanlah lawan kata kesedihan (karena lawan kata kesedihan adalah kegembiraan).

Ketika seseorang berandai-andai, “hmm kalau dia mau menurut nasehatku dan melakukan ini maka kelak dia akan bahagia” maka artinya dia sedang hidup di masa depan. Ia membayangkan masa depan yang akhirnya gagal karena orang yang dia harapkan tidak melakukan apa yang ia inginkan.

Kekhawatiran yang berlebihan akan masa depan membuatnya jadi memicu ketakutan dan
kecemasan.

Sebaliknya ketika seseorang berandai-andai, “aduh kenapa sih kemarin dia melakukan hal bodoh itu padahal sudah aku beritahu” maka artinya ia sedang hidup di masa lalu. Ia terus meratapi kesalahan yang sudah terjadi di masa lalu dan terus mengungkit hal itu ketika berdebat atau bertengkar.

Hipnoterapi yang saya lakukan pada klien diatas menyelaraskan persepsinya tentang bagaimana ia perlu menyikapi peristiwa kesedihan dan kegembiraan. Karena ingatlah seperti harga sebuah komoditi yang tidak mungkin turun terus atau naik terus demikian pula segala hal dalam kehidupan ini. Kesedihan tidak akan terus berlangsung selamanya demikian pula kegembiraan.

Ketika seseorang berusaha membenci kesedihan dan takut kehilangan kegembiraan yang sedang didapat maka justru ketidakbahagianlah yang didapatkannya. Dan ketika seseorang mengalami ketidakbahagiaan maka kinerjanya pasti terpengaruh. Demikian pula kesehatannya lambat laun akan terpengaruh.

Cara sederhananya adalah ketika mengalami peristiwa yang tidak Anda inginkan cukup arahkan pikiran pada hal positif yang terkandung dalam peristiwa tersebut. Tidak perlu membenci atau kesal dengan peristiwa negatifnya karena itu akan memperburuk keadaan.

Dan ketika mengalami peristiwa bahagia maka sadarilah bahwa itu pun akan berlalu dan akan datang lagi kebahagiaan lainnya. Jadi jangan dipegang terus karena nanti akan terlalu banyak yang harus dipegang – kagak cukuplah tangan untuk memegangnya hahahahaha.

Oh iya satu hal penting lagi, berikan waktu untuk kegembiraan atau kesedihan. Iya benar, batas waktu itu penting. Karena kalau Anda tidak menetapkan batas waktu lalu siapa yang akan menentukan? Dan lagi pula kalau Anda tidak menetapkan batas waktu maka semua kegiatan Anda pasti akan kacau entah sampai kapan.

Udah ah … artikel kali ini sampai disini saja nanti malah kepanjangan.

Intinya adalah yuk raih kembali kebebasan untuk bertindak dengan penuh kesadaran. Sadarilah bahwa kita bukanlah mahluk manusia dalam perjalanan spiritual tetapi kita adalah mahluk spiritual yang menjalani perjalanan sebagai manusia.

Selamat beraktifitas lepas dan bebas menjadi diri Anda sendiri – semoga pembaca artikel ini semakin hari semakin SKRB… sehat kaya raya bahagia

NB
Oh iya ada info penting nih bagi yang mau tahu lebih dalam tentang mengkondisikan kebahagiaan secara sengaja dengan menerapkan prinsip-prinsip penting dalam kehidupan silakan cek video singkat berikut

Back to top button