Personal Success

Lakukan Prinsip Ini Saat Anda Ingin Meraih Goal Anda Lebih Cepat

Seorang klien di ruang terapi saya mengeluhkan dirinya yang sering lepas kendali saat sesuatu terjadi di luar rencana dan kendalinya. Kemudian ia juga mengatakan bahwa ia sering sakit kepala dan punya masalah lambung yang parah.

Dari pengalaman menangani banyak klien, penjelasan klien saya tersebut sudah bisa membuat saya menduga bahwa sumber permasalahan  klien saya ini adalah karena ingin memiliki kontrol terhadap segala sesuatu dan tipe orang perfeksionis.

Memang karena gejala-gejala masalah di atas sering terjadi pada orang-orang perfeksionis atau pada orang yang biasanya begitu menginginkan sesuatu terjadi namun ternyata yang terjadi tak sesuai dengan kehendaknya.

Tantangan mereka adalah mengendurkan syarafnya untuk bisa memberikan toleransi dan mengijinkan alam semesta mendukung dan membuat keajaiban untuk dirinya.

Anda perlu menyadari bahwa kesempurnaan adalah baik tapi ketika sesuatu terjadi di luar rencana maka pasti ada hal baik juga di baliknya sehingga Anda juga perlu fleksibel.

Let Go and Let GodPrinsip seperti ini yang saya sebut sebagai Let Go and Let God.

Saat Anda mengijinkan diri untuk Let Go and Let God maka segala sesuatu malah bisa jadi lebih baik dari yang mampu kita pikirkan.

Karena ketika Anda menggunakan logika untuk merencanakan kesempurnaan maka hal tersebut dibatasi oleh data yang tersimpan di dalam memori Anda, padahal yang namanya keajaiban dan rencana Tuhan tak pernah bisa masuk dalam logika kita.

Belum lagi ketika menggunakan logika saja untuk merancang suatu yang menuntut kesempurnaan biasanya hal itu menuntut energi ekstra untuk mempertahankan segala sesuatu agar sesuai dengan kehendak Anda. Jadi berilah ruang untuk sebuah toleransi.

Oh ya saya teringat sebuah kejadian lagi … pernahkah Anda menginginkan sesuatu dan kemudian mengejarnya dengan sekuat tenaga dan mengerahkan semua kemampuan yang ada untuk meraihnya namun tak kunjung dapat.

Lalu kemudian Anda berserah sambil dalam hati mengatakan “ya sudahlah kalau tak bisa mau apa lagi, tapi kalau memang dapat ya bersyukur

Nah ketika Anda berpikir seperti itu, secara tak terduga apa yang Anda inginkan, malah datang dengan mudahnya dengan cara yang begitu mudahnya, padahal sebelumnya Anda mengerahkan berbagai upaya namun tak kunjung mendapatkannya. Pernah alami hal seperti ini?

Itulah kondisi dimana gelombang pikiran dan perasaan Anda sinkron secara koheren dan masuk ke zona “Let Go and Let God”. Pada gelombang pikiran di level ini, Anda akan takjub betapa mudah dan betapa cepat, Anda bisa meraih goal atau tujuan yang Anda inginkan.

Sayang sekali saya tak bisa melukiskan zona itu melalui bentuk tulisan di sini.

Di dalam Core Transformation Camp,  zona itu bisa diperagakan melalui praktek. Saya akan meminta peserta melakukan sesuatu yang tidak masuk akal dengan cara masuk ke zona “Let Go and Let God” dan mereka berhasil melakukannya.

Setelah itu pengalaman tersebut dijangkarkan dalam memori sehingga bisa diulang kembali dalam kehidupan nyata. Zona ini hanya bisa dijelaskan melalui praktek sehingga bisa dirasakan langsung dan diingat secara permanen.

Nah ada sebuah lagu yang begitu indah yang menggambarkan kekuatan prinsip “Let Go and Let God” oleh Olivia Newton John di video YouTube berikut ini (saya sertakan pula lyric lagunya) :



Let Go and Let God by Olivia Newton John

When you can’t find your direction
And your heart won’t guide you home
Let Go
Let God
When your dreams are broken in the dust
And you’ve lost the will to trust
Let Go
Let God

Let the signs remind you
We are passengers
Let the signs remind you
To surrender
To surrender
Let Go and Let God

When faith’s a dying fire
And there’s no spark to feed the flame
Let Go and Let God
When your courage fails you
And the well of hope runs dry
Let Go and Let God

Let the signs remind you
We are passengers
Let the signs remind you
To surrender
To surrender
Let Go and Let God

Let the signs remind you
We are passengers
Let the signs remind you
To surrender
To surrender
Let Go and Let God
Let Go and Let God
Let Go
And let God.

Akhir kata seperti syair lagu di atas … “when your dreams are broken in the dust and you’ve lost the will to trust … let go and let God … let the signs remind you … we are passengers … let the signs remind you … to surrender … let go and let God …

Sadarilah bahwa di dunia ini kita adalah penumpang kapal milik Tuhan dan Alam Semesta … Dia-lah Nakhodanya … Perhatikan dan ikuti aba-aba Sang Nakhoda agar kita bisa tetap ikut dalam kapal Nya sampai ke tujuan dengan lebih cepat dan mudah.

Ok, indah sekali bukan lagu tersebut?

Nah sekarang, saya ingin tahu cerita pengalaman Anda. Apakah Anda pernah mengalami saat Anda pasrah, Anda malah mendapatkan hal/goal/tujuan yang Anda inginkan dengan lebih mudah atau lebih cepat dibanding saat Anda ‘ngotot’?

Silakan sharing pengalaman Anda di bagian komentar di bawah ini. Atau jika Anda ada pertanyaan tentang prinsip ini, silakan tanyakan di bagian komentar juga. Saya membaca setiap komentar Anda.

Salam hebat dan sampai jumpa di kelas-kelas saya bersama teman-teman lain yang telah merasakan perubahan hidup yang luar biasa….

Ariesandi S.
Peak Performance Coach

PS: Saya ada membuat artikel lanjutan dari artikel ini di “Let Go and Let God” BUKAN BERARTI “Tak Melakukan Apapun”

Join Our Signature and Changing Life Event @ Core Transformation Camp

20 Comments

  1. Salam Hebat pak Arisandi. Satu bahan diskusi dari saya pak. Mungkinkan kita melakukan Let God ini sebelum kita melakukan kegiatan dalam pencapaian goal kita pak? Tapi bukan dalam artian negatif seperti seolah-olah kita tidah serius atau bermalas-malasan dalam upaya melakukan pencapaoan goal kita tadi. Terimakasih pak Aris, Salam Hebat Selalu……

  2. Key words : Keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik pada saat yang terbaik. Dan saat terbaik itu sepertinya saat kita sudah berusaha maksimal, kemudian kita ikhlas dan tawakkal atas apapun hasilnya. Terima kasih atas pencerahannya Pak Ariesandi…

  3. Key words : Keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik pada saat yang terbaik. Dan saat terbaik itu sepertinya saat kita sudah berusaha maksimal, kemudian kita ikhlas dan tawakkal atas apapun hasilnya. Terima kasih atas pencerahannya Pak Ariesandi…

  4. Saya salah satu termasuk orang yang perfeksionis..saya sangat menyadari diri saya….tapi susah untuk melepas karakter pribadi saya yang mudah cemas kawatir dan cenderung perfeksionis

  5. untuk mewujudkan impian menurut prinsip LoA kita harus yakin bahwa apa yang kita inginkan/minta pasti dikabulkan bahkan kita harus yakin impian/permintaan sudah kita terima,..terus dengan prinsip Let Go and Let God, gimana hubungannya bahwa kita harus yakin dengan doa/permintaan kita dikabulkan ttp disisi lain kita lepaskan keinginan kita itu…..tolong pencerahannya pak Aries. Tku

  6. untuk mewujudkan impian menurut prinsip LoA kita harus yakin bahwa apa yang kita inginkan/minta pasti dikabulkan bahkan kita harus yakin impian/permintaan sudah kita terima,..terus dengan prinsip Let Go and Let God, gimana hubungannya bahwa kita harus yakin dengan doa/permintaan kita dikabulkan ttp disisi lain kita lepaskan keinginan kita itu…..tolong pencerahannya pak Aries. Tku

Back to top button