Inspiration

Let go and Let God

Pada suatu malam seorang anak kecil baru saja selesai mengikuti buka puasa bersama di sekolahnya. Kemudian dia pulang bersama dengan teman-temannya. Sampai di sebuah pertigaan mereka berpisah. Sang anak kecil mengambil sebuah jalan yang berbeda dengan teman-temannya.

Dia berjalan sendiri pulang ke rumahnya, yang hanya berjarak 200 meter dari pertigaan tersebut untuk menuju rumahnya. Namun ia harus melewati satu bagian jalan yang gelap dan sedikit membelah bentangan sawah yang di ujungnya ada rumpun bambu yang lebat dan bergoyang jika tertiup angin.

Saat dia hendak melintas bagian akhir dari perjalanannya ia berhenti di ujung jalan ketakutan, karena ia ingat cerita teman-temannya tentang kuntilanak penunggu rumpun bambu itu.

Yang membuatnya semakin takut, karena dia belum hafal banyak doa, terutama yang untuk menolak gangguan mahluk halus.

Lama dia berdiri ketakutan, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk berlari sekencang mungkin sambil berteriak-teriak menekan rasa takutnya.

Tiba-tiba, JRENG!!!!! Muncul sang kuntilanak, menyeringai menjulurkan lidahnya yang panjang …

Sang anak kecil berhenti dan membeku, matanya berputar mencari doa dalam ingatannya. Kakinya mulai gemetar dan ia terus berupaya mengingat doa-doa yang pernah dipelajarinya. Ia menyesal mengapa ia kurang rajin selama ini.

Akhirnya ia hanya bisa mengingat satu doa yaitu doa sebelum makan………

Dengan lirih dia mulai berdoa: “Terima kasih Tuhan atas berkat yang telah Engkau sediakan bagiku, berkati makanan yang ada di depanku ini agar dapat menjadi kekuatan dalam tubuhku. Terima kasih Tuhan. Amin”

Tiba-tiba ………………

Sang kuntilanak berhenti, lidahnya langsung sret ditarik masuk, gemetar dan berputar cepat serta lari tunggang langgang ketakutan … Sambil terengah-engah dia menggerutu: “buset dah, baru seumur-umur gangguin manusia, gua mau dimakan anak kecil”

Serius amat bacanya hahahahaha …

Apa yang kita pelajari dari ilustrasi diatas?

Anak kecil itu mengingatkan kita untuk berserah diri pada Sang Pencipta. Saat mulai menggunakan logika maka kita akan sadar bahwa ada banyak keterbatasan. Logika kita hanya mampu menjangkau pengetahuan sejauh yang telah kita masukkan. Pada saat kita berserah maka kita menyatukan diri dengan sebuah kekuatan yang lebih besar dan itu membuat hidup kita menjadi lebih sederhana.

Di dalam Core Transformation Camp saya berbagi tentang konsep Let go and Let God lebih detail lagi karena ini adalah bagian penting dari kehidupan yang tak lepas dari sebuah kekuatan maha besar yang melingkupi manusia.

Biasanya para peserta saya minta melakukan sesuatu yang diluar pemikiran untuk menguji seberapa jauh kemampuan mereka untuk berserah pada titik kritis dan apa yang harus dilakukan pada saat itu. Semua momen penting itu bakal direkam oleh memori dan dijadikan sebuah acuan penting saat para peserta keluar dari camp yang heboh tersebut.

Hal penting lain yang kita petik dari cerita anak kecil dan kuntilanak di atas adalah bahwa sekecil apapun doa yang kita panjatkan, sesedikit apapun doa yang kita tahu, namun jika itu tulus dari dasar lubuk hati kita yang dalam, Tuhan tahu dan Tuhan tidak akan pernah tinggal diam … Percaya dech …

Mungkin bagi kita Tuhan terkadang terkesan lambat …. tapi ingat sahabat, Tuhan TIDAK PERNAH TERLAMBAT …

Jadi apapun yang sedang sahabat lalui, percaya bahwa Tuhan slalu bersama kita …

Salam hebat selalu

Ariesandi S.

Back to top button