Hipnotis

Terapi Hipnotis

Seorang ibu mengeluhkan anaknya berusia 13 tahun yang kecanduan game dan menanyakan apakah mungkin bisa dibantu dengan Terapi Hipnotis.  Apa yang dimaksud dengan terapi hipnotis oleh sang ibu sebenarnya adalah sebuah terapi yang difasilitasi dengan kondisi trance atau kondisi dimana pikiran dalam keadaan relaks dan sangat terfokus pada satu hal. Dan penyebutan yang benar sebenarnya adalah terapi hipnosis atau biasa disebut hipnoterapi.

Namun saya mengatakan bahwa selain terapi maka perlu juga diperbaiki kondisi lingkungannya. Karena terapi hanyalah sebuah media untuk meluruskan sikap atau perilaku yang kurang tepat. Namun jika tidak didukung dengan lingkungan yang kondusif untuk perubahan maka bisa jadi lingkungan menstimulasi klien lagi untuk belajar memiliki masalah baru. Karena pada dasarnya setiap dari kita hidup di dunia yang penuh sugesti. Sugesti mana yang kuat dan diijinkan masuk – sadar atau tidak disadari – maka sugesti itulah yang akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan tindakan seseorang.

Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa klien harus memiliki keinginan – atau paling tidak mau menerima – untuk dibantu ke perbaikan yang diinginkan. Jika klien tidak ingin berubah dan datang ke tempat terapi menjalani hipnoterapi untuk menyenangkan orang lain saja maka dampak perubahannya sangatlah kecil bahkan seringkali tidak ada dampaknya.

Satu pertanyaan yang seringkali menggelitik adalah, “lho pak apakah kalau klien tidak mau berubah tidak bisakah dipaksa untuk tidur lalu diberi sugesti supaya begitu bangun langsung berubah perilakunya?”

Hahahahha … pandangan seperti ini biasa dipengaruhi oleh tontonan media yang sepotong dan sudah banyak editing yang diskenario untuk memenuhi kepentingan sebuah tampilan yang wow. Kalau hipnoterapi atau terapi hipnotis bisa seperti itu maka tidak akan ada lagi permasalahan perilaku di muka bumi. Masalahnya tidak sesederhana itu. Pikiran memiliki mekanismenya sendiri untuk mempertahankan suatu ide yang diyakini kebenarannya oleh pribadi yang bersangkutan.

Back to top button